2019
ALAT & BAHAN
- Darah Manusia
- Darah Ayam
- Darah Sapi
- SusuSapi
- Teh
- Alkohol 70%
- Reagen Luminol
- Kain Polos
- Kain Batik
- Kain Bermotif
- Tabung EDTA 3 buah
- Tabung Erlenmeyer 2 buah
- Pipet 3 buah
- Spuit 3 buah
PROSEDUR
ALAT DAN BAHAN:
- Cawan Conway
- 3 Pipet
- Vaseline
- Reagen Antie
- Larutan K2CO3 jenuh
- Sampel
PROSEDUR:
- Masukkan 1 ml sampel pada sisi kiri cawanMasukkan 1 ml K2 CO3 jenuh pada sisi kanancawanLetakkan cawan pada posisi miring sekitar 100 dengan sekat di bagian bawah
ALAT DAN BAHAN:
- Spuit 3 cc
- Vacutanner
- Objek glass
- Pipet
- 3 pengaduk
- Antisera A, B, danAB
PROSEDUR:
- Teteskan darah pada 3 objek glass
- Teteskan antisera A pada objek glass pertama, B pada objek glass ke dua, dan AB pada objek glass ke
- Aduk darah dan antisera
- Goyangkan objek glass perlahan dan berulang
- Perhatikan apakah ada koagulasi (gambaran seperti pasir) pada sampel.
INTERPRETASI:
Penegakan diagnosis dalam dunia kedokteran dapat dilakukan jika anamnesis,pemeriksaan fisik dan penunjang dapat dilakukan. Anamnesis kasus forensik klinik (korban hidup) dapat dilakukan pada korban asalkan korban kompeten. Pada korban meninggal (jenazah) akan berbeda, karena anamnesis jenazah tidak mungkin dilakukan sehingga dilakukan alloanamnesis (anamnesis terhadap orang lain yang terkait dengan pasien/korban) terhadap keluarga dan/atau penyidik.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan seksama dinamakan visum, yang berasal dari kata visus/melihat/inspeksi, perkusi (pengetukan), palpasi (perabaan/penekanan) dan auskultasi. Hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam medis yang dinamakan visum et repertum (laporan hasil pemeriksaan).